MIS AL-IKHLASIAH

KANTOR SEKRETARIAT : YAYASAN MADRASAH AL IKHLASIAH - TINGKAT : MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) DAN MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH (MDTA) - JL. BEO INDAH NO. 13 - KEL. SEI SIKAMBING B - KEC. MEDAN SUNGGAL - KOTA MEDAN - KODEPOS 20122 - PROVINSI SUMATERA UTARA - PHONE : 061.8455401 - HP : 081396455085 - 081260606024 - Email : mis.alikhlasiah@gmail.com - mis.ikhlasiah@yahoo.co.id - Website : misikhlasiahmedan.blogspot.com

Jumat, 30 Januari 2015

Realis Bertekad (saya tipe kepribadian)




Felicitas Henyne, pengembang dan pendiri tes kepribadian iPersonic adalah psikolog dan penulis buku terkenal. Beliau adalah anggota afiliasi International American Psychological Association (APA).

Sahabat,
Silahkan memulai tes kepribadian anda masing-masing sekarang !
silahkan kunjungi link berikut iPersonic

Ikuti petunjuknya,.... dan akan dapat kesimpulan bagaimana kepribadian Anda sebenarnya...

Silahkan Mencoba !

Sumber : 



By :
Masdian, S.Sos.I

Kamis, 29 Januari 2015

Struktur Kurikulum 2013 Kombinasi Kurikulum 2006 Pada Madrasah


Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Sahabat Guru Madrasah...

Telah kita ketahui bahwa Kementerian Agama memberlakukan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 dengan telah diterbitkannya Keputusan Menteri Agama No. 207 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Madrasah dan ditinjaklanjuti dengan Surat Edaran Pendis Nomor : SE/DJ.I/PP.00.6/1/2015

Berdasarkan KMA dan SE tersebut, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah di luar sasaran pendampingan harus kembali menerapkan Kurikulum 2006 (KTSP) untuk pelajaran UMUM, dan menerapkan Kurikulum 2013 untuk Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab dengan mengacu pada KMA Nomor : 165 Tahun 2014

Dasar Hukum Struktur Kurikulum 2006 :
  • Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi beserta lampirannya.
  • Permenag Nomor 2 Tahun 2008 Tentang SKL dan Standar Isi PAI dan Bahasa Arab beserta lampirannya.
Dasar Hukum Struktur Kurikulum 2013 :
  • Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SD/MI beserta lampiranya.
  • KMA Nomor 165 Tahun 2014 (download di sini) Tentang Kurikulum 2014 Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab beserta lampirannya (download di sini).
Berikut ini contoh Struktur Kurikulum untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI) Semester 2 Tahun 2014/2015 berdasarkan lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Bab II Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum halaman 8, dan lampiran KMA Nomor 165 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2014 Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab halaman 10 :
Keterangan :
  1. Pembelajaran pada kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan dari kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
  2. Jam pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran perminggu secara keseluruhan.
  3. *) Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah yang ditentukan oleh satuan pendidikan (madrasah).
  4. **) Bukan mata pelajaran tetapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan memberikan kesempatan siswa untuk mengembangkan diri sesuai kebutuhan, bakat, minat, dan kondisi madrasah.
Demikian info Struktur Kurikulum 2013 Kombinasi Kurikulum 2006 Pada Madrasah, semoga bermanfaat.

Sumber : 

Salam,
Masdian, S.Sos.I

Rabu, 28 Januari 2015

VIP-kan Guru-guru Kita !

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


Oleh: Anies Baswedan
Berapa jumlah guru yang masih hidup?” itu pertanyaan Kaisar Jepang sesudah bom atom dijatuhkan di tanah Jepang.
Kisah itu beredar luas. Bisa jadi itu mitos, tetapi narasi itu punya konteks yang valid: pemimpin ”Negeri Sakura” itu memikirkan pendidikan sebagai soal amat mendasar untuk bangkit, menang, dan kuat. Ia sadar bukan alam yang membuat Jepang menjadi kuat, melainkan kualitas manusianya. Pendidikan jangan pernah dipandang sebagai urusan sektoral. Pendidikan adalah urusan mendasar bangsa yang lintas sektoral. Hari ini 53 persen penduduk bekerja kita hanya tamat SD atau lebih rendah, yang berpendidikan tinggi hanya 9 persen. Pendidikan bukan sekadar bersekolah, melainkan fakta itu gambaran menampar yang membuat kita termenung.
Dari sisi kuantitas, penduduk Indonesia di urutan keempat dunia, tetapi dari segi kualitas di urutan ke-124 dari 187 negara. Bangsa ini telah secara ”terencana” membuat sebagian besar penduduknya dicukupkan untuk berlevel pendidikan rendah. Tak aneh jika kini serba impor karena memang sebagian besar penduduk bekerja kita hanya bisa menghasilkan produk bernilai tambah yang rendah.
Selama bangsa dan para pemimpinnya bicara pendidikan secara sambil lalu, dan selama masalah pendidikan dianggap bukan masalah kepemimpinan nasional, jangan harap masa depan akan bisa kuat, mandiri, dan berwibawa. Kunci kekuatan bangsa itu pada manusianya. Jangan hanya fokus pada infrastruktur penopang kehidupan bangsa. Sesungguhya kualitas infrastruktur kehidupan sebuah bangsa semata-mata cermin kualitas manusianya !
Pendidikan adalah soal interaksi antarmanusia. Interaksi antara pendidik dan peserta didik, antara orangtua dan anak, antara guru dan murid, serta antara lingkungan dan para pembelajar. Guru adalah inti dari proses pendidikan. Guru menjadi kunci utama kualitas pendidikan.
Berhenti memandang soal guru sebagai ”sekadar” soalnya kementerian atau sebatas urusan kepegawaian. Soal guru adalah soal masa depan bangsa. Di ruang kelasnya ada wajah masa depan Indonesia. Gurulah kelompok yang paling awal tahu potret masa depan dan gurulah yang bisa membentuk potret masa depan bangsa Indonesia. Cara sebuah bangsa memperlakukan gurunya adalah cermin cara bangsa memperlakukan masa depannya!
Ya, penyesuaian kurikulum itu penting, tetapi lebih penting dan mendesak adalah menyelesaikan masalah-masalah terkait dengan guru. Guru merupakan ujung tombak. Kurikulum boleh sangat bagus, tetapi bakal mubazir andai disampaikan oleh guru yang diimpit sederetan masalah. Tanpa penyelesaian masalah-masalah seputar guru, kurikulum nyaris tak ada artinya.
Guru juga manusia biasa, dengan plus-minus sebagai manusia, guru tetap kunci utama. Seorang murid menyukai pelajaran bukan sekadar karena buku atau kurikulumnya, melainkan karena gurunya. Guru yang menyebalkan membuat murid menjauhi pelajarannya, guru yang menyenangkan dan inspiratif membuat murid mencintai pelajarannya.
Kita pasti punya banyak guru yang dulu mengajar. Ada yang masih diingat dan ada yang terlupakan. Artinya, setiap guru punya pilihan, mau jadi pendidik yang dikenang karena inspirasinya atau menjadi pendidik yang terlupakan atau malah diingat karena perilakunya negatif. Guru harus sadar diri. Ia pegang peran besar, mendasar, dan jangka panjang sifatnya. Jika seseorang tak mau menjadi pendidik yang baik, lebih baik berhenti menjadi guru. Terlalu mahal konsekuensi negatifnya bagi masa depan anak dan masa depan bangsa. Ini statement keras, tetapi para pendidik dan pengelola pendidikan harus sadar soal ini. Kepada para guru yang mendidik dengan hati dan sepenuh hati, bangsa ini berutang budi amat besar.
Tiga persoalan besar
Paling tidak ada tiga persoalan besar mengenai guru kita. Pertama, distribusi penempatan guru tidak merata. Di satu tempat kelebihan, di tempat lain serba kekurangan. Kekurangan guru juga terjadi di kota dan di desa yang dekat kota. Ini harus dibereskan. Kedua, kualitas guru yang juga tidak merata. Kita harus mencurahkan perhatian total untuk meningkatkan kualitas guru. Mudahkan dan berikan akses bagi guru untuk mengembangkan potensi diri dan kemampuan mengajar. Bukan sekadar mendapatkan gelar pascasarjana, melainkan soal guru makin matang dan terbuka luas cakrawalanya.
Ketiga, kesejahteraan guru tak memadai. Dengan sertifikasi guru telah terjadi perbaikan kesejahteraan, tetapi ada konsekuensi administratif yang sering justru merepotkan guru dan perlu dikaji ulang. Selain soal guru honorer, guru bantu yang masih sering diperlakuan secara tak honored (terhormat). Semua guru harus dijamin kesejahteraannya.
Melihat kondisi sebagian besar guru hari ini, kita seharusnya malu. Kita titipkan masa depan anak-anak kepada guru, tetapi kita tak hendak peduli nasib guru-guru itu. Nasib anak-anak kita serahkan kepada guru, tetapi nasib guru amat jarang menjadi perhatian kita, terutama kaum terdidik, yang sudah merasakan manfaat keterdidikan. Bangsa Indonesia harus berubah. Negara dan bangsa ini harus menjamin nasib guru.
Menghormati guru
Mari bangun kesadaran kolosal untuk menghormati-tinggikan guru. Pemerintah harus berperan, tetapi tanggung jawab besar itu juga ada pada diri kita setiap warga negara, apalagi kaum terdidik. Karena itu, VIP-kan guru-guru dalam semua urusan!
Guru pantas mendapat kehormatan karena mereka selama ini menjalankan peran terhormat bagi bangsa. Saya ajukan dua ide sederhana menunjukkan rasa hormat kepada guru: jalur negara dan jalur gerakan masyarakat. Pertama, negara harus memberikan jaminan kesehatan bagi guru dan keluarganya, tanpa kecuali. Kedua, negara menyediakan jaminan pendidikan bagi anak- anak guru. Bangsa ini harus malu jika ada guru yang sudah mengajar 25 tahun, lalu anaknya tak ada ongkos untuk kuliah. Jaminan kesehatan dan pendidikan keluarganya adalah kebutuhan mendasar bagi guru. Kita harus mengambil sikap tegas: amankan nasib guru dan keluarganya sehingga guru bisa dengan tenang mengamankan nasib anak kita.
Di jalur masyarakat, Gerakan Hormat Guru harus dimulai secara kolosal. Misalnya, para pilot dan awak pesawat, gurulah yang menjadikanmu bisa ”terbang”, sambutlah mereka sebagai penumpang VIP di pesawatmu, undang mereka boarding lebih awal. Para dokter dan semua tenaga medis, gurulah yang mengajarimu sehingga bisa berseragam putih, sambutlah mereka sebagai VIP di tempatmu merawat. Pada pemerintah dan dunia usaha di berbagai sektor, semua prestasi yang dikerjakan adalah buah didikan guru di masa lalu, VIP-kan guru, jadikan mereka customer utama, berikan mereka kemudahan, berikan mereka diskon. Bukan hanya besaran kemudahan atau diskon, melainkan ekspresi kepedulian itu yang menjadi bermakna bagi guru.
Dan semua sektor lainnya, ingatlah bahwa guru merupakan modal awal untuk meraih masa depan yang lebih baik, lebih sejahtera itu dibangun. Di setiap kata dalam pesan pendek (sms) yang ditulis, di sana ada tanda pahala guru. Bangsa ini akan tegak dan disegani saat guru-gurunya terhormat dan dihormati. Bagi anak-anak muda yang kini berbondong-bondong memilih pendidikan guru, ingat tujuan menjadi guru bukan cari tingginya rupiah. Anda pilih jalan mulia, menjadi pendidik. Jangan kemuliaan dikonversi sebatas urusan rupiah, itu cara pintas membuat kemuliaan alami devaluasi. Kesejahteraan Anda sebagai guru memang harus terjamin, tetapi biarkan sorot mata anak didik yang tercerahkan atau cium tangan tanda hormat itu menjadi reward utama yang tak ternilai bagi anda.
Indonesia akan berdiri makin tegak dan kuat dengan kualitas manusia yang mumpuni. Para guru harus sadar dan teguhkan diri sebagai pembentuk masa depan Indonesia. Jadilah guru yang inspiratif, guru yang dicintai semua anak didiknya. Bangsa ini menitipkan anak-anaknya kepada guru, sebaliknya kita sebangsa harus hormati dan lindungi guru dari impitan masalah. Ingat, jadi guru bukanlah pengorbanan, melainkan kehormatan. Guru dapat kehormatan mewakili kita semua untuk melunasi salah satu janji kemerdekaan republik ini: mencerdaskan kehidupan bangsa. Jadikan kami sebangsa makin bangga dan hormat pada guru!

Sumber : http://dikdas.kemdikbud.go.id/index.php/vip-kan-guru-guru-kita/
Sebuah Inspirasi...
By : Masdian, S.Sos.I

Senin, 26 Januari 2015

Permintaan Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan RA, MI, MTs, MA Tahun 2015


     Menindaklanjuti Surat Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara Nomor : Kw.02/2-b/PP.004/335/2015 ; Tanggal 23 Januari 2015 tentang Permintaan Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan Tahun 2015, maka dengan ini Kami sampaikan kepada : Bapak/Ibu kepala RA/Madrasah untuk segera mengisi format data tersebut.

   Untuk RA, cukup mengisi Form 2 saja, sedangkan untuk MI. MTs, MA masing-masing mengisi Form data nomor 1 dan 2 yang dapat diunduh di bawah ini.

    Data paling lambat diterima hari Kamis di Kantor Kementerian Agama Kab/Kota masing-masing Tanggal 05 Pebruari 2015 berbentuk Soft Cop dan Printout rangkap 1 (boleh digandakan untuk asrip madrasah).

Berikut Form yang dapat diunduh :
1. Form Khusus untuk MI, MTs, dan MA dapat anda download di sini! 
2. Form Rekap Data Pendidik untuk RA, MI, MTs, dan MA dapat anda download di sini!

Sumber :
Kan. Kemenag Provinsi Sumatera Utara ; http://sumut.kemenag.go.id/
Kan. Kemenag Kab. Deli Serdang ;  http://mapendakemenagds.blogspot.com/

Demikian untuk dapat dipersiapkan.

Terima kasih.
Salam,
Masdian, S.Sos.I

Surat Edaran BSM Tahap 2 KEMENAG 2015 untuk Pendataan KIP


Surat Edaran BSM (Bantuan Siswa Miskin) Tahap 2 Kementerian Agama 2015 untuk Pelaksanaan KIP. Silahkan unduh semua. Bagi yang membutuhkan Surat Edaran BSM Tahap 2 Kementerian Agama silahkan pilih saja sesuai dengan kebutuhan Saudara pada Link dibawah ini :

1. Surat Edaran BSM Tahap 2 Kementerian Agama
http://adf.ly/648901/http://goo.gl/SsJShG

Contoh Surat Edaran :


2. Lampiran Pendataan Ulang Semua Usulan BSM Tahap 2
http://adf.ly/648901/http://goo.gl/D39IBO


Sumber :
http://www.melihat.net/2015/01/surat-edaran-bsm-tahap-2-kemenag-2015.html#axzz3Pt4iXwtI


Terima kasih...
Semoga Bermanfaat.

Salam,
Masdian, S.Sos.I

Kamis, 22 Januari 2015

Memperingati MAULID NABI MUHAMMAD SAW 1436 H ; Ayo... Bershalawat...



      Semangat mengenang dan menggali Sejarah Perjalanan Rasulullah SAW harus selalu dilakukan, mengingat generasi Islam yang semakin hanyut dengan gemerlap dunia. Pergaulan bebas dan ancaman Penyalahgunaan NARKOBA sudah semakin menghantui bahkan menghancurkan Akidah dan Keimanan Generasi Islam.

     MI Swasta Al Ikhlasiah, berusaha untuk selalu melakukan perayaan untuk Memperingati dan mengamalkan segala perintah dan tuntunan Rasulullah SAW. Hari ini (22 Januari 2015 - 01 Rabiul Tsani 1436 H) telah dilaksanakan peringatan tersebut. Alhamdulillah berjalan dengan sukses.

Kegiatan diisi oleh penceramah Al Mukarram Ustaz Muhammad Su'ud Tambunan, S.Ag

dengan menyampaikan beberapa pesan agama, antara lain :
1. Memperbanyak Shalawat kepada Rasulullah SAW ; dengan mengambil hikmah dan manfaat dari       shalawat itu sendiri. Manfaat Shalawat sekurang-kurangnya dapat dipetik 1) Menghindari kealpaan     dan kekhilafan 2) Menghilangkan kejelekan dalam diri setiap muslim 3) Meninggikan derajat             setiap ummat.




 Kegiatan ini dipimpin oleh Bapak M. Syukri Ibrahim, SS, S.Pd.I selaku Petua Panitia Pelaksana




dan sekali lagi sebagai penanggung jawab kegiatan oleh Kepala MI Swasta Al Ikhlasiah Ibu Nur Ainun Damanik, S.Ag.



Rangkaian acara pembacaan ayat Suci Al Qur'an oleh Siswa bernama Khalisa Zukhruf Rawakil dan Sari Tilawah Nisrina Alifah, dan sebagai pembawa acara Ibu Dhieni Irma Liza, S.Pd.I.



Nah, Sahabat semua...
Mari dengan moment Maulid Nabi Muhammad SAW. yang kita rayakan setiap tahun semakin membuktikan bahwa kita benar-benar mencintai Rasulullah dan Ajaran Rasulullah SAW.

Berikut beberapa dokumentasi kegiatan :
Anak-anak Putra yang serius mendengarkan Ceramah Al Ustadz

Anak-anak putri yang sedang mendengarkan ceramah Al Ustadz

Al Ustad sedang mengekspresikan materi ang disampaikan

Suasana Berdoa yang dipimpin oleh Al Ustaz di penghujung acara Maulid
Amin Ya Robbal 'Alamin...



Salam Hangat..
Allahumma Shalli Wa Sallim Wa Barik 'ala Sayyidina Muhammad
Wa 'Ala Alihi Wa Ashabihi Ajma'in.

By :
Masdian, S.Sos.I

Rabu, 21 Januari 2015

Download Petunjuk Teknis (Juknis) BOS MI, MTs, dan PPS Tahun 2015


Juknis BOS Tahun 2015 yang diatur Permendikbud No. 161 Tahun 2014 dan Juknis BOS Tahun 2015 untuk MI, MTs, dan PPS dapat didownload di bawah ini :

1. Download PERMENDIKBUD No. 161 Tahun 2014.
    http://storage.abdimadrasah.com/2015/01/permendikbud-nomor-161-tahun-2014.html

2. Download JUKNIS BOS MI, MTs, PPS Tahun 2015
    http://storage.abdimadrasah.com/2015/01/juknis-bos-tahun-anggaran-2015-untuk-mi-mts-dan-pps.html

Besar Biaya satuan BOS Tahun Anggaran 2015 yang diterima oleh Madrasah/PPS dihitung berdasarkan jumlah siswa dengan ketentuan sebagai berikut :

  • Madrasah Ibtidaiyah/PPs Ula                         : Rp. 800.000/siswa/tahun
  • Madrasah Tsanawiyah/PPs Wustha                : Rp. 1.000.000/siswa/tahun
Demikian informasi semoga bermanfaat.
Sumber : 



Salam Sahabat..
Masdian, S.Sos.I

Selasa, 20 Januari 2015

Surat Edaran Agenda Kegiatan PMP semester 2 2014-2015


Sahabat...
Berikut informasi terkait Padamu Negeri. Program Kegiatan yang dilakukan.

Silahkan klik http://cari.padamu.siap.web.id/statik/img/surat_pmp.jpg

atau untuk dapat lebih mudah boleh klik gambar berikut ini :
Surat Edaran Agenda Kegiatan PMP semester 2 2014-2015

Insya Allah...
Semoga bermanfaat.

By :
Admin.
Masdian, S.Sos.I

Senin, 19 Januari 2015

Jadwal Pembina Upacara Sem. Genap TP. 2014-2015




JADWAL PEMBINA UPACARA BENDERA
MI SWASTA  AL IKHLASIAH SEMESTER GENAP TP. 2014/2015
NO. TANGGAL PEMBINA MATERI PETUGAS
1 05 Jan 2015 Nur Ainun Damanik, S.Ag Arahan dan Bimbingan Sem. Genap III
2 12 Jan 2015 Masdian, S.Sos.I Kasih Sayang Sesama IV
3 19 Jan 2015 M. Syukri Ibrahim, SS, S.Pd.I Besih Pangkal Sehat V
4 26 Jan 2015 Cintami Yulia Lestari, SE, S.Pd Rajin Pangkal Pandai VI
5 02 Peb 2015 Dhani Hafiz, SH.I, S.Pd.I Akhlak Yang Mulia III
6 09 Peb 2015 Megi Hesti Sirait, SS Menjauhi Akhlak Tercela IV
7 16 Peb 2015 Irma Yanti Pulungan, A.Ma Membiasakan Akhlak Terpuji V
8 23 Peb 2015 Bella Soraya Indah Nst, S.Pd.I Senyum, Salam Ibadah VI
9 02 Mar 2015 Widya Astuti, S.Ag Hemat Pangkal Kaya III
10 09 Mar 2015 Dhieni Irma Liza, S.Pd.I Teguh Pendirian untuk Kebaikan IV
11 16 Mar 2015 M. Satriya Dewantara, SE Hormat Kepada Orang Tua V
12 23 Mar 2015 Ledya DH Tambunan, S.Pd.I Ayo Menabung VI
13 30 Mar 2015 Masdian, S.Sos.I Tanda Orang Beriman VI
14 06 Apr 2015 Dhani Hafiz, SH.I, S.Pd.I Peraturan dan Tata Tertib Sekolah III
15 13 Apr 2015 Megi Hesti Sirait, SS Bekerja Keras Ciri Seorang Siswa IV
16 20 Apr 2015 Irma Yanti Pulungan, A.Ma Pengamalan Janji Siswa V
17 27 Apr 2015 Bella Soraya Indah Nst, S.Pd.I Tugas Anak Sekolah VI
18 04 Mei 2015 Mhd. Syukri Ibrahim, S.Pd.I Hari Pendidikan Nasional III
19 11 Mei 2015 Dhieni Irma Liza, S.Pd.I Mau Pintar ? Baca…. IV
20 18 Mei 2015 M. Satriya Dewantara, SE Hikmah Kebangkitan Nasional V
21 25 Mei 2015 Ledya DH Tambunan, S.Pd.I Membaca Mumbuka Cakrawala Dunia VI
22 01 Jun 2015 Masdian, S.Sos.I Belajar Keras dan Bekerja Keras III
23 08 Jun 2015 Nur Ainun Damanik, S.Ag Persiapan Ujian Semester II IV
Medan, 05 Januari 2015
Kepala MIS AL IKHLASIAH

DITANDATANGANI

NUR AINUN DAMANIK, S.Ag



By :
Masdian,S.Sos.I





Kamis, 15 Januari 2015

Kegunaan Pendidikan Bahasa Arab




Adapun kegunaan Pendidikan Bahasa Arab sebagai berikut :
1.     Pertama pendidikan bahasa Arab adalah supaya dapat mempelajari dan meneliti Al-Qur'an, karena Al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab. Hal ini sesuai dengan Q.S. Yusuf/12: 2: Sesungguhnya kami menurunkannya berupa Al-Qur'an dengan bahasa Arab, agar kamu memahaminya.

2.     Kegunaan kedua pendidikan bahasa Arab adalah supaya dapat mengajarkan Al-Qur'an. Hal ini sesuai dengan perintah dariRasulullah saw, seperti disampaikan Thabrani dan Ibnu Najr meriwayatkan dari Ali bahwa Nabi saw. bersabda: Ajarilah anak-anak kalian mengenai tiga hal, mencintai Nabi kalian, mencintai keluarga beliau, dan membaca Al-Qur'an karena sesungguhnya pembawa Al-Qur'an itu berada di bawah naungan singgasana Allah ta'ala, di hari di mana tidak ada naungan, kecuali naunganNya bersama para Nabi dan orang-orang pilihanNya.[1]

Motivasi yang diberikan Rasulullah sungguh luar biasa besar pengaruhnya kepada para sabahat untuk belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya sehingga para sahabat bergegas mengajarkan Al-Qur'an kepada anak-anak mereka. Adapun motivasi yang diberikan Rasulullah adalah seperti hadis yang diriwayatkan dari Mus'ab bin Saad bin Abi Waqash, dari ayahnya ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: Dari Utsman ra. dari Nabi saw. sabdanya: "Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya".[2]

Ini menunjukkan bahwa sangat dianjurkan untuk mempelajari Al-Qur'an dengan sebaik-baiknya. Setelah dipelajari dengan sebaik-baiknya maka akan lebih baik lagi jika dapat mengajarkannya. Oleh karena itu sangat urgen untuk menguasai bahasa Arab secara benar. Hanya dengan menguasai tata bahasa Arab yang baiklah seseorang itu dapat memahami dan mengajarkan Al-Qur'an.

3.     Kegunaan ketiga pendidikan bahasa Arab adalah untuk dapat mempelajari hukum-hukum agama Islam, karena hukum-hukum agama Islam yang utama bersumber dari Al-Qur'an dan Hadis. Hal ini seperti diungkapkan oleh Abdul Alim, bahasa Arab merupakan bahasa orang Arab dan sekaligus juga merupakan bahasa agama Islam.[3]

Hal tersebut di atas juga dikuatkan dengan pernyataan bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur'an dan Hadis, yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw. untuk diajarkan kepada setiap anak manusia. Karena sangat penting bahasa Arab tersebut maka Rasulullah pernah meminta setiap tawanan perang Badar mengajarkan bahasa Arab kepada sepuluh anak muslim sampai terampil. Ini dapat juga dilihat dari kalimat Ibnu Abbas ra. berkata: "Rasulullah saw. meminta beberapa orang tawanan perang Badar yang tidak mempunyai tebusan untuk mengajari anak-anak kaum Anshar membaca dan menulis sebagai tebusan diri mereka."[4]

4.     Kegunaan keempat pendidikan bahasa Arab adalah untuk menambah daya nalar. Hal ini seperti disebutkan oleh Abdul Hamid bin Yahya: Aku mendengar Syu'bah berkata: "Pelajarilah bahasa Arab karena bahasa Arab itu akan menambah (ketajaman) daya nalar".[5]

5. Kegunaan kelima pendidikan bahasa Arab adalah bisa membuka berbagai ilmu, karena bahasa Arab adalah kunci dari semua ilmu. Hal ini seperti yang dikatakan oleh para shalafush-shalih ketika menasihati anak-anaknya agar memperhatikan bahasa Arab dalam menuntut ilmu karena itu adalah kunci dari ilmu-ilmu lainnya.[6] Bahasa Arab dikatakan sebagai kunci ilmu karena dinullah (agama Allah) yang merupakan induk segala macam ilmu yang hak bagi manusia.[7] Kegunaan keenam pendidikan bahasa Arab adalah supaya dapat berdakwah untuk menyebar kebenaran.

Disadur dari buku "Hadis-Hadis Pendidikan" oleh "Prof. Dr. Hasan Asari, MA (Ed.):
[1] M. Ibn Abdul Hafidh Suwaid, Cara Nabi Mendidik Anak (Jakarta: Al-I'tishom Cahaya
     Umat, 2004), hal. 983
[2] al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, jilid 4, hal. 619
[3] Arsyad, Bahasa Arab, hal. 7
[4] Suwaid, Cara Nabi mendidik anak, hal. 361
[5] Arsyad, Bahasa Arab, hal. 7
[6] Suwaid, Cara Nabi mendidik anak, hal. 362
[7] A. Syahirul Alim, dkk., Islam untuk Disiplin Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi
     (Jakarta: Proyek PPAIPTU Depag, 1995), hal. 35

By InvestScenery on Thursday, 24 October 2013
Dikutip Kembali Oleh : Masdian, S.Sos.I,
   on Friday, 13 Desember 2013